SUPERVISI PENDIDIKAN
Dalam
materi kali ini saya akan membahas tentang Supervisi Pendidikan sebagai tugas
mata kuliah Supervisi Pendidikan yang diampu oleh Habibie Yusuf, S. Pd. I,
M, Pd. I.
Tahukah
kamu apa itu Supervisi Pendidikan? Sebagai calon pendidik kita harus mengetahui
dan menguasai materi Supervisi Pendidikan. Mengapa Pendidik perlu Supervisi
Pendidikan? Karena Guru merupakan
jabatan profesi, yang dinamis. Guru selalu menghadapi perubahan dalam bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan kedinamisan sosial budaya pendidikan. Guna
menghadapi perubahan yang bersifat dinamis dan kontinu, keberadaan supervisi
perlu dilaksanakan sesuai dengan prinsipnya, untuk membantu guru menciptakan
lingkungan belajar yang lebih baik dan pada akhirnya meningkatkan kualitas
peserta didik dan pendidikan.
Bagaimana Perkembangan Supervisi
Pendidikan? Supervisi Pendidikan tidak terlepas dari pengaruh perkembangan
teori manajemen (MAINSTREAMS OF ORGANIZATIONAL THOUGHT). Supervisi
melandasi dirinya pada pandangan tertentu yang selalu berkembang menuju
kesempurnaan.Pandangan tersebut menyebabkan munculnya berbagai pendekatan yang
mewarnai konsep dan praktik supervisi. Pelaksanaan supervisi didasarkan pada
salah satu atau kombinasi dari teori manajemen.
Pandangan tersebut menyebabkan
munculnya berbagai pendekatan yang mewarnai konsep dan praktik supervisi.
Pelaksanaan supervisi didasarkan pada salah satu atau kombinasi dari teori
manajemen.
Baiklah langsung saja simak materi
secara lengkapnya!
A.
Pengertian
supervisi Menurut Beberapa hal :
Arti
Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi),
maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik).
·
Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua
kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision
berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan,
dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan
oleh atasan – orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap
hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan
tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari
kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi
pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata -
mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
·
Secara sematik, Supervisi pendidikan adalah
pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada
khususnya.
·
Secara Etimologi, supervisi diambil dalam
perkataan bahasa Inggris “ Supervision” artinya pengawasan di bidang pendidikan.
B.
Pengertian
Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :
1.
Good Carter
Memberi
pengertian supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin
guru-guru dan petugas
lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi
pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan merevisi
tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar dan
evaluasi pengajaran. God Carter melihatnya sebagai usaha memimpin guru-guru dalam
jabatan mengajar.
2.
Boardman
Menyebutkan
Supervisi adalah salah satu usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing
secarr kontinyu pertumbuhan guru-guru di
sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan
lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka
dapat menstmulir dan membimbing pertumbuan tiap-tiap murid secara kontinyu,
serta mampu dan lebih cakap berpartsipasi dlm masyarakat demokrasi modern.
Boardman. Melihat supervisi sebagai lebih sanggup berpartisipasi dlm masyarakat
modern.
3.
Wilem Mantja
Mengatakan
bahwa, supervisi diartikan sebagai kegiatan supervisor (jabatan resmi)
yang dilakukan untuk perbaikan proses belajar mengajar
(PBM). Ada dua tujuan (tujuan ganda) yang harus diwujudkan oleh supervisi,
yaitu; perbaikan (guru murid) dan
peningkatan mutu pendidikan. Willem Mantja memandang supervisi sebagai kegiatan
untuk perbaikan (guru murid) dan
peningkatan mutu pendidikan
4.
Kimball Wiles
Konsep
supervisi modern dirumuskan sebagai berikut : “Supervision is assistance in the
development of a better teaching learning situation”. Kimball Wiles beranggapan
bahwa faktor manusia yg memiliki kecakapan (skill) sangat penting untuk
menciptakan suasana belajar mengajar yg
lebih baik.
5.
Mulyasa
Supervisi
sesungguhnya dapat dilaksanakan oleh kepala sekolah yang berperan sebagai
supervisor, tetapi dalam sistem organisasi modern diperlukan supervisor khusus
yang lebih independent, dan dapat meningkatkan obyektivitas dalam pembinaan dan
pelaksanaan tugas.
6.
Ross
Mendefinisikan
bahwa supervisi adalah pelayanan kapada guru-guru yang bertujuan
menghasilkan perbaikan pengajaran, pembelajaran dan kurikulum. Ross L
memandang supervisi sebagai pelayanan kapada guru-guru yang
bertujuan menghasilkan perbaikan.
7.
Purwanto
Supervisi ialah
suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan
pegawai sekolah dalam melakukan pekerjaan secara efektif.
Kegiatan supervisi dahulu banyak dilakukan
adalah Inspeksi, pemeriksaan, pengawasan atau penilikan. Supervisi masih
serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti
kegiatan yang dilakukan oleh atasan-orang yang berposisi diatas, pimpinan terhadap
hal-hal yang ada dibawahnya. Inspeksi : inspectie (belanda) yang artinya
memeriksa dalam arti melihat untuk mencari kesalahan. Orang yang
menginsipeksi disebut inspektur. Inspektur dalam hal ini mengadakan :
- Controlling : Memeriksa apakah semuanya dijalankan sebagaimana mestinya.
- Correcting :Memeriksa apakah semuanya sesuai dengan apa yang telah ditetapkan/digariskan.
- Judging : Mengandili dalam arti memberikan penilaian atau keputusan sepihak.
- Directing : Pengarahan, menentukan ketetapan/garis.
- Demonstration : Memperlihatkan bagaimana mengajar yang baik.
Pemeriksaan
artinya melihat apa yang terjadi dalam kegiatan sedangkan Pengawasan adalah melihat
apa yang positif dan negatif. Adapun Supervisi juga merupakan kegiatan
pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan
mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar
kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan
semata-mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki.
Supervisi dilakukan untuk melihat bagian mana dari kegiatan sekolah yg masih
negatif untuk diupayakan menjadi positif, & melihat mana yang sudah positif
untuk ditingkatkan menjadi lebih positif lagi dan yang terpenting adalah
pembinaannya.
Orang
yang melakukan supervise disebut supervisor. Dibidang pendidikan disebut supervisor
pendidikan. Menurut Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
0134/0/1977, temasuk kategori supervisor dalam pendidikan adalah kepala
sekolah, penelik sekolah, dan para pengawas ditingkatkan kabupaten/kotamadya,
serta staf di kantor bidang yang ada di tiap provinsi.
Jika
supervisi dilaksanakan oleh kepala sekolah, maka ia harus mampu melakukan
berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja tenaga
kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan kontrol agar kegiatan
pendidikan di sekolah terarah pada tujuan yang telah ditetapkan. Pengawasan dan
pengendalian juga merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga
kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati dalam
melaksanakan pekerjaannya.
C.
Tujuan dan
sasaran Supervisi
Tujuan utama supervisi adalah memperbaiki
pengajaran (Neagly & Evans, 1980; Oliva, 1984; Hoy & Forsyth, 1986;
Wiles dan Bondi, 1986; Glickman, 1990). Tujuan umum Supervisi adalah memberikan
bantuan teknis dan bimbingan kepada guru dan staf agar
personil tersebut mampu meningkatkan kwalitas kinerjanya, dalam
melaksanakan tugas dan melaksanakan proses belajar mengajar .Secara
operasional dapat dikemukakan beberapa tujuan konkrit dari supervisi pendidikan yaitu :
1.
Meningkatkan mutu kinerja guru
·
Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan
dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut.
·
Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas
dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya.
·
Membentuk moral kelompok yang kuat dan
mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan
bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
·
Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu
dari segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
·
Menyediakan sebuah sistim yang berupa
penggunaan teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
·
Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan
bagi kepala sekolah untuk reposisi guru.
2.
Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga
berdaya guna dan terlaksana dengan baik.
3.
Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian
sarana dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik
sehingga mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa.
4.
Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah
khususnya dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang
selanjutnya siswa dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang
diharapkan.
5.
Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah
sehingga tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan
meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan.
D. Sasaran Supervisi
Adapun
sasaran utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah
peningkatan kemampuan profesional guru (Depdiknas,
1986; 1994 & 1995). Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi,
ada 3 macam bentuk supervisi :
1.
Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan
supervisor pada masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada
dalam lingkungan kegiatan pembelajaran pada waktu
siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
2.
Supervisi Administrasi, Menitikberatkan
pengamatan supervisor pada aspek-aspek administrasi yang berfungsi sebagai
pendukung dan pelancar terlaksananya pembelajaran.
3.
Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan
supervisor pada aspek-aspek yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan
untuk meningkatkan nama baik sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan.
Misalnya: Ruang UKS (Unit Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.
E. Prinsip-prinsip Supervisi
Secara
sederhana prinsip-prinsip Supervisi adalah sebagai berikut :
·
Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepada
pihak yang disupervisi.
·
Supervisi hendaknya bersifat Kontrukstif dan
Kreatif
·
Supervisi hendaknya realistis didasarkan pada
keadaan dan kenyataan sebenarnya.
·
Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan
sederhana.
·
Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin
hubungan profesional, bukan didasarkan atas hubungan pribadi.
·
Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan,
kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yang disupervisi.
·
Supervisi harus menolong guru agar senantiasa
tumbuh sendiri tidak tergantung pada kepala sekolah
Pendapat lain mengenai Prinsip-prinsip
Supervisi adalah :
·
Supervisi bersifat memberikan bimbingan dan
memberikan bantuan kepada guru dan staf sekolah lain untuk mengatasi masalah
dan mengatasi kesulitan dan bukan mencari-cari kesalahan.
·
Pemberian bantuan dan bimbingan dilakukan
secara langsung, artinya bahwa pihak yang mendapat bantuan dan bimbingan
tersebut tanpa dipaksa atau dibukakan hatinya dapat merasa sendiri serta
sepadan dengan kemampuan untuk dapat mengatasi sendiri.
·
Apabila supervisor merencanakan akan memberikan
saran atau umpan balik, sebaiknya disampaikan sesegera mungkin agar tidak lupa.
Sebaiknya supervisor memberikan kesempatan kepada pihak yang disupervisi untuk
mengajukan pertanyaan atau tanggapan.
·
Kegiatan supervisi sebaiknya dilakukan secara
berkala misalnya 3 bulan sekali, bukan menurut minat dan kesempatan yang
dimiliki oleh supervisor.
·
Suasana yang terjadi selama supervisi
berlangsung hendaknya mencerminkan adanya hubungan yang baik antara supervisor
dan yang disupervisi tercipta suasana kemitraan yang akrab. Hal ini bertujuan
agar pihak yang disupervisi tidak akan segan-segan mengemukakan pendapat
tentang kesulitan yang dihadapi atau kekurangan yang dimiliki.
·
Untuk menjaga agar apa yang dilakukan dan yang
ditemukan tidak hilang atau terlupakan, sebaiknya supervisor membuat catatan
singkat, berisi hal – hal penting yang diperlukan untuk membuat laporan.
Karena
prinsip-prinsip supervisi di atas merupakan kaidah-kaidah yang harus dipedomani
atau dijadikan landasan di dalam melakukan supervisi, maka hal itu mendapat
perhatian yang sungguh - sungguh dari para supervisor, baik dalam konteks
hubungan supervisor - guru, maupun di dalam proses pelaksanaan supervisi.
F.
Fungsi Supervisi
- Fungsi Meningkatkan Mutu Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik, khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan arahan kepada siswa.
- Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran Lebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi
- Fungsi Membina dan Memimpin
G. Teknik-Teknik Yang Digunakan Dalam Pelaksanaan
Supervisi
Teknik
supervisi Pendidikan adalah atat yang digunakan oleh supervisor
untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan
perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam
pelaksanaan supervisi pendidikan, sebagai supervisor harus mengetahui dan
memahami serta melaksanakan teknik – teknik dalam supervisi. Berbagai macam
teknik dapat digunakan oleh supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi
belajar mengajar, baik secara kelompok maupun secara perorangan ataupun dengan
cara langsung bertatap muka dan cara tak langsung bertatap muka atau melalui
media komunikasi (Sagala 2010 : 210). Adapun teknik – teknik Supervisi adalah
sebagai berikut :
1.
Teknik
Supervisi yang bersifat kelompok
Teknik Supervisi
yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang dilaksanakan dalam
pembinaan guru secara bersama – sama oleh supervisor dengan sejumlah guru
dalam satu kelompok (Sahertian 2008 : 86).
Teknik
Supervisi yang bersifat kelompok antara lain : (Sagala 2010 : 210 - 227)
a.
Pertemuan Orientasi bagi guru baru.
Pertmuan orientasi adalah pertemuan anatar
supervisor dengan supervisee (Terutama guru baru) yang bertujuan menghantar
supervisee memasuki suasana kerja yang baru dikutip menurut pendapat Sagala
(2010 : 210) dan Sahertian (2008 : 86). Pada pertemuan Orientasi supervisor
diharapkan dapat menyampaikan atau menguraikan kepada supervisee hal – hal
sebagai berikut (Sahertian 2008 : 86) :
·
Sistem kerja yang berlaku di sekolah itu.
·
Proses dan mekanisme administrasi dan
organisasi sekolah.
·
Biasanya diiringi dengan tanya jawab dan
penyajian seluruh kegiatan dan situasi sekolah.
·
Sering juga pertemuan orientasi ini juga
diikuti dengan tindak lanjut dalam bentuk diskusi kelompok dan lokakarya.
·
Ada juga melalui perkunjungan ke tempat –
tempat tertentu yang berkaitan atau berhubungan dengan sumber belajar.
·
Salah satu ciri yang sangat berkesan bagi
pembinaan segi sosial dalam orientasi ini adalah makan bersama.
·
Aspek lain yang membantu terciptanya suasana
kerja ialah bahwa guru baru tidak merasa asing tetapi guru baru merasa diterima
dalam kelompok guru lain.
b. Rapat guru
Rapat
Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk
membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru.
(Pidarta 2009 : 71). Tujuan teknik supervisi rapat guru yang dikutip menurut
pendapat Sagala (2010 : 212) dan Pidarta (2009 : 171) adalah sebagai berikut :
·
Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang
masalah – masalah dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
·
Memberikan motivasi kepada guru
untuk menerima dan melaksanakan tugas – tugasnya dengan baik serta dapat
mengembangkan diri dan jabatan mereka secara maksimal.
·
Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan
pembelajaran, kesulitan –
kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar secara bersama dengan
semua guru disekolah.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu rapat guru yang dikutip
menurut pendapat Sagala (2010 : 211), antara lain :
1.
Tujuan – tujuan yang hendak dicapai harus jelas
dan konkrit.
2.
Masalah – masalah yang akan menjadi bahan rapat
harus merupakan masalah yang timbul dari guru – guru yang dianggap penting dan
sesuai dengan kebutuhan mereka.
3.
Masalah pribadi yang menyangkut guru di lembaga
pendidikan tersebut perlu mendapat perhatian.
4.
Pengalaman – pengalaman baru yang diperoleh
dalam rapat tersebut harus membawa mereka pada peningkatan pembelajaran terhadap
siswa.
5.
Partisipasi guru pada pelaksanaan rapat
hendaknya dipikirkan dengan sebaik – baiknya.
6.
Persoalan kondisi setempa, waktu, dan tempat
rapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan rapat guru.
c. Studi kelompok antar guru
Studi
kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah guru
yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti MIPA, Bahasa, IPS dan
sebagainya, dan dikontrol oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah
menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada kaitannya dengan materi. Topik yang
akan dibahas dalam kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati terlebih
dahulu. Tujuan pelaksanaan teknik supervisi ini adalah sebagai berikut :
·
Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan
kualitas dalam memberi layanan belajar.
·
Memberi kemudahan bagi guru-guru untuk
mendapatkan bantuan pemechan masalah pada materi pengajaran.
·
Bertukar pikiran dan berbicara dengan sesama
guru pada satu bidang studi atau bidang – bidang studi yang serumpun.
d. Diskusi
Diskusi adalah
pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu percakapan tentang suatu masalah
untuk mencari alternatif pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu teknik
supervisi kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan berbagai
ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah atau kesulitan
dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang lain. Melalui teknik
ini supervisor dapat membantu para guru untuk saling mengetahui,
memahami, atau mendalami suatu permasalahan, sehingga secara bersama – sama
akan berusaha mencari alternatif pemecahan masalah tersebut (Sagala 2010 :
213). Tujuan pelaksanaan supervisi diskusi adalah untuk memecahkan
masalah – masalah yang dihadapi guru dalam pekerjaannya sehari – hari dan upaya
meningkatkan profesi melaluii diskusi.
Hal – hal yang
harus diperhatikan supervisor sebagai pemimpin diskusi
sehingga setiap anggota mau berpartisipasi selama diskusi berlangsung
supervisor harus mampu :
·
Menentukan tema perbincangan yang lebih
spesifik.
·
Melihat bahwa setiap anggota diskusi senang
dengan keadaan dan topik yang dibahas dalam diskusi.
·
Melihat bahwa masalah yang dibahas dapat
dimengerti oleh semua anggota dan dapat memecahkan masalah dalam pengajaran.
·
Melihat bahwa kelompok merasa diperlukan dan
diikutsertakan untuk mencapai hasil bersama.
·
Mengakui pentingnya peranan setiap anggota yang
dipimpinnya.
e. Workshop
Workshop adalah suatu kegiatan belajar kelompok
yang terjadi dari sejumlah pendidik yang sedang memecahkan masalah melalui
percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal – hal yang perlu diperhatikan pada
waktu pelaksanaan workshop antara lain :
·
Masalah yang dibahas bersifat “Life cntred” dan
muncul dari guru tersebut,
·
Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas
mental dan fisik dalam kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi
dan lebih baik.
f.
Tukar menukar pengalaman
Tukar
menukar pengalaman “Sharing of Experince” suatu teknik perjumpaan dimana guru
menyampaikan pengalaman masing-masing dalam mengajar terhadap topik-topik yang
sudah diajarkan, saling memberi dan menerima tanggapan dan saling belajar satu
dengan yang lain. Langkah – langkah melakukang sharing antara lain :
·
Menentukan tujuan yang akan dicapai.
·
Menentukan pokok masalah yang akan dibahas.
·
Memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk
menyumbangkan pendapat pendapat mereka.
·
Merumuskan kesimpulan.
2. Teknik Individual dalam Supervisi
Teknik
Individual Menurut Sahertian yang dikutip oleh Sagala (2010 : 216) adalah
teknik pelaksanaan supervisi yang digunakan supervisor kepada pribadi – pribadi
guru guna peningkatan kualitas pengajaran disekolah. Teknik – teknik individual
dalam pelaksanaan supervisi antara lain :
a.
Teknik Kunjungan kelas.
Teknik kunjungan kelas adalah suatu teknik
kunjungan yang dilakukan supervisor ke dalam satu kelas pada saat guru sedang
mengajar dengan tujuan untuk membantu guru menghadapi masalah/kesulitan
mengajar selama melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kunjungan
kelas dilakukan dalam upaya supervisor memperoleh data tentang keadaan
sebenarnya mengenai kemampuan dan ketrampilan guru mengajar. Kemudian dengan
yang ada kemudian melakukan perbincangan untuk mencari pemecahan atas kesulitan
– kesulitan yang dihadapi oleh guru. Sehingga kegiatan pembelajaran dapat
ditingkatkan. Kunjungan kelas dapat dilakukan dengan 3 cara, yatiu :
·
Kunjungan kelas tanpa diberitahu,
·
Kunjungan kelas dengan pemberitahuan,
·
Kunjungan kelas atas undangan guru,
·
Saling mengunjungi kelas.
b.
Teknik Observasi Kelas
Teknik observasi kelas
dilakukan pada saat guru mengajar. Supervisor mengobservasi kelas dengan tujuan
untuk memperoleh data tentang segala sesuatu yang terjadi proses belajar
mengajar. Data ini sebagai dasar bagi supervisor melakukan pembinaan terhadap
guru yang diobservasi. Tentang waktu supervisor mengobservasi kelas ada yang
diberitahu dan ada juga tidak diberi tahu sebelumnya, tetapi setelah melalui
izin supaya tidak mengganggu proses belajar mengajar. Selama berada dikelas
supervisor melakukan pengamatan dengan teliti, dan menggunakan instrumen yang
ada terhada lingkungan kelas yang diciptakan oleh guru selama jam pelajaran.
c.
Percakapan Pribadi
Percakapan
pribadi merupakan Dialog yang dilakukan oleh guru dan supervisornya, yang
membahas tentang keluhan-keluhan atau kekurangan yang dikeluarkan oleh guru
dalam bidang mengajar, di mana di sini supervisor dapat memberikan jalan
keluarnya. Dalam percakapan ini supervisor berusaha menyadarkan guru akan
kelebihan dan kekurangannya. mendorong agar yang sudah baik lebih di tingkatkan
dan yang masih kurang atau keliru agar diupayakan untuk memperbaikinya.
d.
Intervisitasi (mengunjungi sekolah lain)
Teknik ini dilakukan
oleh sekolah-sekolah yang masih kurang maju dengan menyuruh beberapa orang guru
untuk mengunjungi sekolah – sekolah yang ternama dan maju dalam pengelolaannya
untuk mengetahui kiat – kiat yang telah diambil sampai seekolah tersebut maju.
Manfaat yang dapat diperoleh dari teknik supervisi ini adalah dapat saling
membandingkan dan belajar atas kelebihan dan kekurangan berdasarkan pengalaman
masing – masing. Sehingga masing – masing guru dapat memperbaiki kualitasnya
dalam memberi layanan belajar kepada peserta didiknya.
e.
Penyeleksi berbagai sumber materi untuk mengajar.
Teknik
pelaksanaan supervisi ini berkaitan dengan aspek-aspek belajar mengajar. Dalam
usaha memberikan pelayanan profesional kepada guru, supervisor pendidikan akan
menaruh perhatian terhadap aspek-aspek proses belajar mengajar sehingga
diperoleh hasil yang efektif. Supervisor harus mempunyai kemampuan menyeleksi
berbagai sumber materi yang digunakan untuk mengajar. Adapun cara
untuk mengikuti perkembangan keguruan kita, dengan berusaha mengikuti
perkembangan itu melalui kepustakaan profesional, dengan mengadakan
"profesional reading". Ini digunakan untuk menambah pengetahuan dan
meningkatkan situasi belajar mengajar yang lebih baik. Menyatakan bahwa teknik
penyeleksian berbagai suber materi untuk mengajar memiliki arti bahwa Teknik
ini yang menitik beratkan kepada kemampuan Supervisor dalam menyeleksi buku-buku
yang dimiliki oleh guru pada saat mengajar yang sesuai dengan kebutuhan
kegiatan belajar mengajar.
f. Menilai diri sendiri
Guru
dan supervisor melihat kekurangan masing-masing yang mana ini dapat memberikan
nilai tambah pada hubungan guru dan supervisor tersebut, yang akhirnya akan
memberikan nilai positif bagi kegiatan belajar mengajar yang baik. Menilai diri
sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru, karena suatu pengukuran
terbalik karena selama ini guru hanya menilai murid-muridnya. Ada beberapa cara
atau alat yang dapat digunakan untuk menilai diri sendiri, antara lain membuat
daftar pandangan atau pendapat yang disampaikan kepada murid-murid untuk
menilai pekerjaan atau suatu aktivitas guru di muka kelas. Yaitu dengan menyususun
pertanyaan yang tertutup maupun terbuka, tanpa perlu menyebutkan nama siswa.
3. Diskusi Panel
Teknik
ini dilakukan dihadapan guru oleh para
pakar dari bermacam sudut ilmu dan pengalaman terhadap suatu masalah yang telah
ditetapkan. Mereka akan melihat suatu masalah itu sesuai dengan pandangan ilmu
dan pengalaman masing-masing sehingga guru dapat masukan
yang sangat lengkap dalam menghadapi atau memecahkan suatu masalah. Manfaat
dari kegiatan ini adalah lahirnya sifat cekatan dalam memecahkan masalah dari
berbagai sudut pandang ahli.
4. Seminar
Seminar
adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok untuk
mendiskusikan, membahas dan memperdebatkan suatu masalah yang berhubungan
dengan topik. Berkaitan dengan pelaksanaan supervisi, dalam seminar ini
dapat dibahas seperti bagaimana menyusun silabus sesuai standar isi, bagaimana
mengatasi masalah disiplin sebagai aspek moral sekolah, bagaimana mengatasi
anak – anak yang selalu membuat keributan dikelas, dll. Pada waktu pelaksanaan seminar
kelompok mendengarkan laporan atau ide – ide menyangkut permasalahan pendidikan
dari salah seorang anggotanya.
5. Simposium
Kegiatan
mendatangkan seorang ahli pendidikan untuk membahas masalah pendidikan.
Simposium menyuguhkan pidato-pidato pendek yang meninjau suatu topik dari
aspek-aspek yang berbeda. Penyuguh pidato biasanya tiga orang dimana guru sebagai
pengikut diharapkan dapat mengambil bekal dengan mendengarkan pidato-pidato
tersebut.
6. Demonstrasi mengajar
Usaha
peningkatan belajar mengajar
dengan cara mendemonstrasikan cara mengajar dihadapan guru dalam
mengenalkan berbagai aspek dalam mengajar di kelas oleh supervisor.
7. Buletin supervisi
Suatu
media yang bersifat cetak dimana disana didapati peristiwaperistiwa pendidikan
yang berkaitan dengan cara-cara mengajar,tingkah laku siswa,dan
sebagainnuya.Diharapkan ini dapat membantu guru untuk menjadi
lebih baik.
H. Kelemahan Dan Kelebihan
Teknik – Teknik Dalam Pelaksanaan Supervisi
1. Kelemahan Teknik – Teknik
Dalam Pelaksanaan Supervisi
- Perlu biaya yang banyak, waktu yang tepat, sekolah jadi kurang efektif.
- Perlu penyediaan waktu yang tepat
- Tidak mencerminkan keadaan sehari-hari
- Kurang demokratis
- Mengganggu kelas lain dalam KBM, kelas sendiri ditinggalkan
- Agak sulit menentukan dan cukup menyita waktu
- Agak sulit menemukan waktu
- Guru merasa canggung dan kurang bebas
2. Kelebihan Teknik – Teknik
Dalam Pelaksanaan Supervisi
- Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan
- Bantuan diberikan kepada seluruh guru dalam satu kali pertemuan, pertukaran pikiran secara umum
- Hal-hal yang baik dapat dijadikan contoh, hal yang kurang dapat didiskusikan
- Dapat memberikan bimbingan aktual
- Guru dapat menunjukan hasil usahanya
- Dapat melayani kebutuhan khusus setempat
- Dapat mengetahui kelebihan yang dapat dikembangkan, mengetahui kelemahan untuk perbaikan, memberikan saran sesuai dengan kebutuhan.
I. PERANGKAT SUPERVISI
Salah
satu perangkat yang digunakan dalam melaksankan supervisi ialah instrument
observasi pembelajaran/check list
terutama untuk supervisi kelas, supervisi klinis, dengan demikian diharapkan
indicator yang diamati untuk setiap unsure yang diamati, antara lain
- Persiapan dan aperisepsi
- Relevansi materi dengan tujuan instruksional
- Penguasaan materi
- Strategi
- Metode
- Manajemen kelas
- Pemberian metivasi kepada siswa
- Nada dan suara
- Penggunaan bahasa
- Gaya dan sikap perilaku.
Komentar
Posting Komentar